Masa remaja
merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa
anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah
masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti
trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna
narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi
lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan
remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya
HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi
bangsa.
Pengertian Narkoba
Narkoba adalah
obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan
atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan
ketergantungan.Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian pula fungsi vital organ
lain seperti jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain.
Dampak bahaya
Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
1.Gangguan pada
sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan saraf tepi.
2.Gangguan pada
jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah.
3.Gangguan pada
kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
4.Gangguan pada
paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.
5.Dapat terinfeksi
virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
Dampak sosial dan ekonomi :
Selalu merugikan
masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan & hukum.
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan
sempoyongan; penampilan dunguk; bicara tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Faktor narkoba
berbicara tentang farmalogi zat, yaitu jenis dosis, cara pakai, pengaruhnya
pada tubuh, serta ketersediaan dan pengendalian peredarannya.
Dari sudut
individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami dari masalah perilaku yang
kompleks, yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Lingkungan berbicara
tentang keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat.
Dari ketiganya,
yang terpenting adalah faktor individu. Seorang harus bertanggung jawab atas
perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan orang lain atau keadaan. Tanggung
jawab adalah masalah pengambilan keputusan, yang dilakukan atas pertimbangan
mengenai apa yang baik dan buruk. Ada lima faktor utama seorang menjadi rawan
terhadap narkoba yaitu :
1
Keyakinan Adiktif
Keyakinan adiktif
adalah keyakinan tentang diri sendiri, orang lain dan dunia sekitar. Semua
keyakinan itu menentukan kepribadian, dan perilakunya sehari-hari. Beberapa
keyakinan adiktif adalah harus sempurna,harus
menguasai dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh apa yang
diinginkannya. Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang tidak akan
mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.
2
Kepribadian Adiktif
Beberapa ciri
kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri sendiri, kurangnya jati diri,
hidup tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi, tidak mampu mengatasi masalah dan
kebutuhan pemuasan segera.
3
Ketidakmampuan Menghadapi Masalah
Seorang yang tinggal
dalam keluarga dan masyarakat adiktif, memiliki sedikit sekali orang-orang yang
dapat menjadi teladan tentang bagaimana menghadapi masalah dengan baik dan
benar.Sebaliknya kebanyakan orang lebih suka mencari penyelesaian masalah saat
itu juga yang langsung dapat memuaskan keinginannya.
4
Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya
Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa aman, tujuan hidup, serta
kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah ketidakmampuan seseorang mengatasi
masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
5
Kurangnya Dukungan Sosial Tanpa adanya dukungan sosial yang
memadai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan menghadapi
masalah menyebabkan mencari penyelesaian pada narkoba.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai
menyalahgunakan narkoba, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan
ketergantungan. Beberapa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba diantaranya
yaitu:
1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba .
Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya
memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta
aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.
Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang
mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam
menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir
keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat
dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang terbiasa
hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit.
Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis,
atau membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple
yang dapat memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat
memberikan rasa euphoria secara berlebihan.
2. Faktor Keluarga
Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu
sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga. Anak yang
kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian diluar, biasanya
mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua
penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari keluarga yang
broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab kepada anak akan
mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang
mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat akan
mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.
3. Faktor
Lingkungan
Masyarakat Yang
Individualis
Lingkungan yang
individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan orang
lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli
dengan orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam masayarakat kurang
peduli dengan penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan
anak-anak.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau
kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan
antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota
kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar
sesama anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan
perilaku yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan
bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah satu
bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil
terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang
termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya
nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian
dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa
seperti alien, diasingkan)
6. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa kini
hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam
lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja
mulai mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk
didalamnya alkohol, tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau
petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai
macam masalah pada akhirnya
Akibat penyalahgunaan narkoba bagi pelajar
1
Bagi Diri Sendiri
a.
Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja :
1)
Daya ingat sehinnga mudah lupa
2)
Perhatian sehingga sulit berkonsentrasi
3)
Persepsi sehingga memberi perasaan semu.
b.
Keracunan, yaitu timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah
yang cukup, berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.
c.
Overdosis, terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu
memakai lagi dengan dosis yang dahulu digunakan. Overdosis dapat menyebabkan
kematian karena terhentinya pernapasan atau peredaran otak.
d.
Gejala putus zat, yaitu gejala ketika dosis yang dipakai
berkurang atau dihentikan pemakaianya.
e.
Berulang kali kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan
craving (rasa rindu pada narkoba) walaupun telah berhenti pakai. Itulah
sebabnya pecandu akan berulang kali kambuh.
f.
Gangguan perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah
tersinggung, menarik diri dari pergaulan, serta hubungan dengan keluarga
terganggu. Terjadi perubahan mental, gangguan pemusatan perhatian, motivasi
belajar lemah.
g.
Gangguan kesehatan, yaitu kerusakan atau gangguan fungsi
organ tubuh seperti, hati, jantung, paru-paru, ginjal, dan lai-lain,
h.
Kendornya nilai-nilai, yaitu mengendornya nilai-nilai
kehidupan agama, sosial-budaya, seperti seks bebas dengan akibat(penyakit
kelamin, kehamilan tak diinginkan). Sopan santun hilang. Ia menjadi asocial,
mementingkan diri sendiri, dan tidak mempedulikan kepentingan orang lain.
i.
Masalah ekonomi dan hukum, yaitu pecandu terlibat hutang,
karena berusaha memenuhi kebutuhannya akan narkoba. Ia mencuri uang atau
menjual barang-barang milik pribadi atau keluarga. Jika masih sekolah, uang
sekolah digunakan untuk membeli narkoba,
sehingga terancam putus sekolah, dan di tahan polisi atau bahkan di penjara.
EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA
Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara
pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis
untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan
“lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis.
Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat
dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan
narkotik dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu bagaimana
mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang itu? Mardan
Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.
• Pecandu daun
ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup terus, doyan makan
karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat pembicaraan
lucu.
• Pecandu putauw :
Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas mandi karena
kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis terhadap
lawan jenis.
• Pecandu inex atau
ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house, wajah
terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan, sering minder
setelah pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu
: gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau menatap mata
jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan curiga, apalagi
pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski berada di dalam ruangan
ber-AC, suka marah dan sensitive.
CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada jaminan sama sekali
bahwa ia tidak dapat kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
Penggunaan
narkoba tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan narkoba. Sangat
memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah menimpa generasi muda,
mulai dari anak SD sampai perguran tinggi. Mereka yang terkena penyalahgunaan
narkoba akan mengalami ketidak seimbangan emosi, kemauan. Pola penyalahgunaan
narkoba mula mula di mulai dengan bujukan, penawaran, ataupun tekanan dari
seseorang atau kelompok yang bersangkutan. Dorongan rasa ingin tahu, ingin
mencoba dan atau ingin merasakan maka anak mau menerima tawaran tersebut.
Dan hal ini makin lama makin
ketagihan, sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
cara cara
pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar. Dengan
basis sekolah sebagai salah satu aspek masyarakat yang menyiapkan warganya
untuk masa depan. seperti bersikap dan berperilaku positip, mengenal situasi
penawaran/ajakan dan terampil menolak tawaran/ajakan tersebut. Penyalahgunaan
narkoba merupakan masalah perilaku manusia bukan semata-mata masalah zat atau
narkoba itu sendiri. Maka dalam usaha pencegahan meluasnya pengaruh
penyalahgunaan narkoba itu perlu pendekatan tingkah laku. Tentu saja hal ini
perlu selektif, jangan sampai terjadi sebaliknya. Karena dorongan rasa ingin
tahu justru terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Maka dikembangkanlah cara
belajar hidup bertanggung jawab. Dan menangkal terjadinya kekerasan akibat
penyualahgunaan narkoba. Cara yang harus dilakukan adalah DARE (Drug Abuse
Resisstance Education Program ), yang populer di Amerika Serikat pada sekarang
ini.
Penanggulangan Narkoba
Penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan semakin
meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan
masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh bangsa
dalam suatu gerakan bersama untuk melaksanakan strategi dalam menanggulangi
Narkob di negara kita ini. sebagai berikut:
1. Bidang Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba.
Mencegah penyalahgunaan narkoba
dengan meningkatkan kapasitas pada bidang terkait, meningkatkan kualitas
seorang aparat, n menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran aktif
seluruh masyarakat melalui lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan,
tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga
lainnya yang ada di masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak,
Sosial-pemuda & OR Ekonomi-Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya
penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya yang berbasiskan
masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif
seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah
”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
Strategi Nasional Usaha Promotif
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan
Pencegahan.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar